Sistem pemadam kebakaran mutlak diperlukan dan harus dimiliki oleh semua bangunan bertingkat yang berfungsi untuk melindungi keselamatan para pengguna gedung dan fasilitas yang ada di dalamnya karena kebakaran yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Untuk mendeteksi dan mengatasi terjadinya kebakaran pada suatu bangunan gedung terdapat sistem pemadam kebakaran yang antara lain terdiri dari :
1. Heat detector
Detektor untuk mendeteksi panas akibat kebakaran. Jenisnya adalah detektor asap optik, detektor akan bekerja berdasarkan prinsip berkurangnya cahaya oleh asap. Perawatan heat detector antara lain pemeriksaan kerusakan tiap bulan dan tes efisiensi operasi tiap 6 bulan
2. Smoke detector
Smoke detector adalah detektor yang berfungsi untuk mendeteksi asap. Sistemnya sama dengan heat detector. Smoke detector mempunyai umur pemakaian selama 10 tahun, setelah melewati batas waktu maka harus diganti.
Perawatan smoke detektor yang dilakukan antara lain pemeriksaan kerusakan setiap bulan dan pembersihan debu serta test kalibrasi setiap tahun
3. Indicator panel
Apabila ada panas 56° Celcius atau asap pada salah satu bagian dari gedung, alat ini akan mengaktifkan suatu alarm, yang terdiri dari audio signal dan lampu signal. Audio signal berupa bel dan sirene.
Lampu signal berupa lampu merah, dan lampu penunjuk "zoning", lokasi kebakaran yang terletak di indicator panel. Dengan demikian penjaga gedung dapat segera tahu tempat dimana adanya kebakaran dengan melihat indicator panel.
4. Sprinkler system
Sprinkler system akan bekerja secara otomatis. Bila pada salah satu tempat di dalam gedung terjadi kebakaran, sprinkler yang terdekat karena panasnya api akan membuka kelep air bertekanan 8 bar, dan menyemburkan air keluar.
Pekerjaan perawatan sprinkler system yang dilakukan antara lain :
- Pemeriksaan kepekaan suhu setiap 1 bulan
- Pemeriksaan operasi katup setiap 1 bulan
- Pemeriksaan suplai air 1 bulan
- Pemeriksaan kepala sprinkler setiap 1 bulan
- Tes aliran saluran utama setiap 6 bulan
- Pembersihan debu setiap 1 tahun
5. Hydrant system
Perawatan pada hydrant system antara lain dengan melakukan pemeriksaan semua kelengkapan dan pembersihan hydrant box setiap bulan serta pemeriksaan operasi ujung selang dan pelumasan rel selang setiap tahun.
Selain itu dilakukan juga perawatan untuk pompa-pompa pemadam kebakaran yang terdiri dari pompa jocky, pompa utama, dan pompa motor diesel.
Pompa utama menggunakan sumber listrik dari PLN, jika listrik PLN padam digunakan pompa motor diesel. Sedangkan pompa jocky berupa pompa kecil untuk menjaga agar tekanan air dalam instalasi selalu konstan 8 bar atau 8 kg/cm2.
Pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk pompa-pompa tersebut antara lain :
- Pemberian gemuk (greasing) pada bagian pompa yang memerlukan setiap minggu.
- Pemeriksaan rubber coupling setiap bulan.
- Pemeriksaan baut-baut pondasi dan pengikat pipa serta pengikatan ulang jika ada yang longgar setiap bulan.
- Pembersihan panel kontrol setiap bulan.
- Pemeriksaan air pendingin pompa motor diesel setiap 6 bulan.
- Pembersihan pressure switch control setiap 6 bulan.
- Pemeriksaan dan pembersihan jaringan minyak pelumas, bahan bakar, dan pendingin motor setiap 6 bulan.
- Pemeriksaan dan setting ulang pressure switch control setiap tahun.
- Penggantian saringan minyak pelumas dan bahan bakar untuk pompa diesel setiap tahun
- Penggantian minyak pelumas untuk setiap pompa diesel setiap tahun.
- Pemeriksaan umum untuk panel kontrol setiap tahun.
6. Tabung pemadam api portable (fire extinguisher)
Tabung pemadam api portable yang paling banyak digunakan adalah jenis kimia kering (dry chemical) dengan kapasitas 4,5 kg.
Perawatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan terhadap kondisi petunjuk pemakaian, apakah petunjuk pemakaian terlihat, serta segel pada alat tersebut dan pemeriksaan kerusakan fisik setiap bulan.
Posting Komentar untuk "Mengenal Sistem Pemadam Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Perawatannya"